LSI Pastikan Jokowi Belum Tentu Jadi Presiden Lagi

LSI Pastikan Jokowi Belum Tentu Jadi Presiden Lagi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarabi memastikan calon petahana, Joko Widodo belum tentu menang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

"Sebesar 50 persen kemungkinan pejawat presiden terpilih kembali. Sebanyak itu pula, kemungkinan 50 persen pejawat dikalahkan," kata Adjie usai merilis survei terbaru LSI di kantornya, Jakarta Timur, Jumat (2/2).

Peluang 50-50 tersebut kata Adjie menandakan jika kemenangan di Pilpres 2019 akan ditentukan pengelolaan isu yang tepat oleh masing- masing calon.

Adjie membeberkan, pada pilpres 2014, tak ada petahana presiden yang bertarung. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah memangku jabatan dua periode dan sesuai aturan tak bisa maju kembali. Itu artinya, Pilpres 2014 berlangsung tanpa kehadiran petahana sebagai peserta. Namun pada pilpres 2004, petahana presiden kalah. Sedangkan Pilpres 2009, petahana presiden menang.

Ketatnya kompetisi petahana jika terjadi pada Pilpres Amerika Serikat. Berdasarkan data 18 kali pemilu presiden terakhir dimana petahana kembali maju untuk periode kedua, 10 kali pejawat presiden menang dan delapan kali pejawat presiden kalah. Persentase pejawat untuk menang dalam pilpres AS tersebur sebesar 55 persen.

"Berdasarkan kasus Indonesia dan AS, 50-55 persen petahana presiden akan menang. Namun sebesar 45-50 persen pula pertahana akan kalah. Data ini bisa jadi berita baik atau buruk untuk Jokowi," kata Adjie.

Melalui temuan baru riset LSI, pada Januari 2018 ini, elektabilitas Jokowi mencapai 48,50 persen. Di sisi lain, elektabiltas calon-calon pesaing Jokowi sebesar 41,20 persen dan ada 10,30 persen orang yang belum menentukan pilihan.

"Kami melihat Jokowi sudah kuat tapi belum aman," demikian Adjie. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA