Jokowi Dipuji Asing Karena Potong Anggaran, Rizal Ramli: Ya Senang Donk Asing, Kan Aset Jatuh

Jokowi Dipuji Asing Karena Potong Anggaran, Rizal Ramli: Ya Senang Donk Asing, Kan Aset Jatuh

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Menurut pengamat ekonomi Rizal Ramli, pujian pihak asing soal langkah pengetatan anggaran yang dilakukan Presiden Joko Widodo tidak berarti perekonomian Indonesia sudah berhasil.

Rizal Ramli, dalam rekaman 'Jaya Suprana Show' yang diunggah Selasa (13/2/2018), menilai pengetatan anggaran yang dilakukan Pemerintah Indonesia justru memperlambat perekonomian.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu meyakini hal tersebut malah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan.

"Istilah bahasa asingnya itu 'austerity program', program pengetatan. Pajak diuber, pengeluaran dikurangi. Ya, pasti makin stagnan," jelas Rizal Ramli. "Sederhana saja, wong ekonomi lagi melambat, (malah) diketatkan," lanjutnya.

Rizal bercerita, Presiden Jokowi pernah bertanya kepada dirinya soal mengapa dirinya kerap dipuji pihak asing atas langkah pemotongan anggaran yang dilakukannya.

"Sederhana, karena kalau kita potong anggaran, (kita jadi) ada uang buat bayar cicilan utang ke mereka. Ya, mereka senang. Mereka nggak peduli pengusaha kita mengeluh, rakyat kita daya belinya menurun," ucap Rizal Ramli.

"Yang kedua adalah, kalau ekonomi gara-gara pengetatan ini melambat atau stagnasi, harga aset 'kan jatuh. Asing seneng, dong," katanya lagi.

Rizal mengingatkan, indikasi keberhasilan ekonomi Indonesia harus selalu dibedakan, yaitu melalui kacamata asing atau melalui kacamata rakyat sendiri.

Karena itu, kata Rizal, Indonesia seharusnya belajar dari negara-negara berkembang lain yang pernah melakukan hal yang sama, seperti negara-negara di Amerika Latin.

"Kalau belajar pengalaman, Amerika Latin tahu persis bahwa kalau ekonomi diketatkan, puluhan kali sudah dicoba dan gagal," ujar Rizal Ramli.

"Tentu ada cara lain, tidak selalu harus 'austerity'," tambahnya. [tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita