Insiden 'Kartu Kuning', Sri Mulyani: Lulus Mata Kuliah Makro Ekonomi Dulu, Baru Demo

Insiden 'Kartu Kuning', Sri Mulyani: Lulus Mata Kuliah Makro Ekonomi Dulu, Baru Demo

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani sedikit menyindir bekas kampusnya, Universitas Indonesia (UI) soal pemberian hadiah berupa kartu kuning yang dilakukan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UI 2018 Zaadit Taqwa kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat menjadi dosen pengantar ekonomi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, dia mengatakan, kalian sebelum lulus mata kuliah makro ekonomi jangan ikut-kutan memberikan kartu kuning untuk Presiden.

"Lulus makro ekonomi dulu, baru boleh demo," ujarnya, di Auditorium FEB UI Kampus Depok, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Dia mengatakan, jangan sampai ada mahasiswa mengatakan pertumbuhan ekonomi baru 5% tapi gaji Presiden Jokowi lebih dari 5%, kemudian harus diberi kartu kuning. Menurutnya, mahasiswa, harus bisa membandingkan pertumbuhan ekonomi 5% dengan negara lain.

"Harus lihat kenapa dia 6%, kita kenapa 5%. Filipina, RRT, India, sekarang lebih tinggi. Kenapa gak sama kaya Brasil dan Turki. Nah sebelum kartu kuning, lihat dulu bahwa sebenarnya kita itu beruntung ada di negara Asean," ujarnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapta Prabowo memastikan Presiden Jokowi sama sekali tidak tersinggung atas pemberian kartu kuning yang dilakukan Ketua BEM UI.

Ia menuturkan, sebenarnya Kepala Negara telah dijadwalkan menerima pengurus BEM tersebut selepas menghadiri Dies Natalies ke-68 UI dan Peresmian Forum Kebangsaan UI di Balairung Kampus UI, Kota Depok.

"Terhadap aksi ini, Presiden Jokowi biasa saja, tidak tersinggung. Soalnya dari awal memang sudah ada agenda Presiden bertemu BEM UI itu selepas acara. Tapi acara itu batal karena aksi tersebut," jelasnya. [oke]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA