Indonesia Dibanjiri Narkoba Dari Semua Jalur, Mana Presidennya?

Indonesia Dibanjiri Narkoba Dari Semua Jalur, Mana Presidennya?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Beberapa bulan terakhir ini, Indonesia dikagetkan upaya penyelundupan berton-ton narkoba jenis sabu dari luar Indonesia melalui jalur laut.

Tangkapan pertama seberat 1,8 ton. Berikutnya 1,8 ton dan terakhir kemarin 3 ton. Semuanya tertangkap kepolisian dan Bea Cukai Batam di perairan Kepulauan Riau. 

Wakil Ketua DPR Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah mengaku sangat prihatin dengan temuan ini menunjukkan negara tanpa pemimpin. 

"Kita kehilangan panglima, kita tidak punya pemimpin, presiden kita tidak tahu bahwa ini ada perang. Invansi kepada Indonesia melalui semua jalur telah terjadi baik ekonomi, ideologi dan politik," kata Fahri Hamzah lewat pesan singkatnya yang diterima wartawan, Minggu (25/2).

Fahri menyebut narkoba ini termasuk invasi produk-produk berbahaya, karena efek dari open sky. Sehingga negara-negara yang memiliki kebijakan untuk melancarkan perang candu, mengirim produk-produk berbahaya kepada Indonesia supaya bangsa ini nantinya lumpuh.

"Nah, dalam suasana perang seperti ini, mana presidennya, dan apa komandonya? Kita tidak meminta presiden kita bertindak seperti Duterte membunuh orang. Karena itu juga tidak boleh melanggar hukum dan HAM, ditentang oleh konstitusi kita," kritiknya. 

Setidaknya bangsa ini punya arah sehingga setiap orang, keluarga, pejabat, maupun penegak hukum itu tahu harus berbuat apa untuk menjaga diri dari gurita bisnis narkoba dunia yang sekarang telah menjadikan Indonesia sebagai pasar paling dominan.

Bahkan lebih ironis, lanjut Fahri, jumlah konsumen narkoba di Indonesia kian bertambah, transaksi ekonominya mengkhawatirkan. 

"Dengan besarnya jumlah konsumen barkoba, maka upaya kita mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasarkan pada perdamaian abadi yang berkeadilan sosial, semuanya menjadi hancur lebur karena narkoba semakin mengerikan," demikian Fahri. (rm)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA