Gereja Diserang, Din Syamsuddin : Serasa Rekayasa, Ada yang Bermain Dibelakangnya

Gereja Diserang, Din Syamsuddin : Serasa Rekayasa, Ada yang Bermain Dibelakangnya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co -  Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau dikenal Din Syamsuddin menyebut ada rekayasa di balik dua peristiwa menyangkut tokoh agama. Din mensinyalir ada yang bermain di belakangnya.

“Kami baru saja berbicara mengenai kerukunan. Tapi, diakhir ini, tepatnya pada hari ini, terjadi tindak kekerasan yang katanya dilakukan oleh orang gila dengan menggunakan samurai. Masuk ke Gereja, di tengah umat yang sedang menunaikan peribadatan misa atau kebaktian,” ujar Din Syamsuddin usai menghadiri Perayaan Agenda PBB “World Interfaith Harmony Week" di JCC Senayan, Minggu (11/2/2018).

Kejadian tersebut, lanjut Din,  mudah dibaca. Dirinya menegaskan ada yang bermain di belakang peristiwa itu demi mengganggu kerukunan dan stabilitas bangsa.

“Saya tidak punya bukti, cuma ini serasa. Kalau sudah sampai peristiwanya beruntun bahkan ada ancaman, lalu menyebut dirinya orang gila. Kalau orang gila pasti tidak bisa nelpon seseorang. Terus terang, sampai pada akhirnya saya mengambil kesimpulan, ini hanyalah rekayasa dan ada yang bermain,” ujarnya.

Din kemudian menceritakan soal dua tokoh Islam di Bandung, Jawa Barat yang juga menerima ancaman yang diduga dilakukan seseorang yang diduga memiliki kelainan mental atau gila. 

“Dan ternyata skenario orang orang gila ini sekarang merebak. Seorang tokoh Islam, ketua  MUI Jawa barat yang harusnya ikut musyawarah besar berhalangan karena mendapat ancaman dari orang-orang gila,” katanya.

Dirinya berharap agar aparat kepolisian bisa segera mengatasi semua dengan cara memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.

Sebelumnya, pada Minggu pagi sekitar pukul 7.45 WIB, Gereja Katolik St. Lidwina Stasi Bedog, Kabupaten Sleman, DIY, diserang seorang pria bersenjata yang kemudian diketahui bernama Suliyono (22), warga Banyuwani, Jawa Timur.

Menurut Kapolres Sleman, AKBP Firman Lukmanul Hakim, pelaku masuk dari pintu sebelah barat Gereja dan langsung menyerang umat yang saat itu sedang mengikuti ibadah ekaristi Minggu pagi.

Serangan pelaku sempat mengenai salah satu umat bernama Martinus Parmadi Subiantoro yang terluka di bagian punggung. Kemudian, pelaku menuju altar dan menyerang Pastor Karl Edmund Prier, SJ yang sedang memimpin misa.

Usai menyerang Romo Prier, pelaku mengayunkan-ayunkan parang panjang miliknya dan mengenai umat bernama Budijono. Romo Prier dan Budijono mengalami luka sobek di bagian kepala.

"Motif masih dalam pendalaman. Kami masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti yang ada, serta olah tempat kejadian perkara. Sementara ini pelaku satu orang, mengenai ada orang yang menunggu di luar Gereja, masih kami dalami. Kami tidak bisa asal menuduh," kata Firman. (sa)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA