Geram, Buwas: Hebatnya Indonesia, Hukuman Mati tapi Orangnya Tak Mati-mati

Geram, Buwas: Hebatnya Indonesia, Hukuman Mati tapi Orangnya Tak Mati-mati

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co - Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) geram karena peredaran narkoba dikendalikan oleh terpidana mati kasus narkoba. Apa kabar Jaksa Agung yang berwenang mengeksekusi mati?

Kegeraman Buwas dicurahkan ketika mengungkap sindikat 110 kg sabu. Buwas menjelaskan sindikat ini diatur oleh Togiman alias Toge, yang merupakan mafia narkoba yang sudah divonis mati. Namun Buwas kesal karena Toge sudah divonis mati 2 kali tapi tak kunjung dieksekusi oleh regu tembak.

"Kalau ini lagi dihukum mati ketiga, ini hebatnya Indonesia, hukuman mati tapi orangnya tidak mati-mati," ujar Buwas di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Buwas mengatakan, selain dihukum dengan UU Narkoba, Toge sudah dihukum dalam kasus pencucian uang. Harta Toge hasil kejahatan narkoba senilai Rp 2 miliar juga sudah disita. Namun Toge tetap melanglang buana menjual narkoba dari balik penjara. 

"Ini pelaku sudah vonis hukuman mati dan TPPU-nya sudah kita lakukan nilainya hampir Rp 2 triliun," ujar Buwas.

Tak hanya itu, Buwas juga bercerita tentang tindakan Toge yang pernah mau menyuapnya saat ditangkap di Medan. Sambil berkelakar, Buwas mengatakan suap itu tak sampai ke dirinya dan BNN tetap menindak Toge.

"Dua kali hukuman mati. Dia mau suap saya di medan Rp 4 miliar. Saya nggak mau, kalau Rp 4 triliun saya mikir-mikir juga. Pertama, katanya mau suap Rp 8 miliar. Kasi cash-nya Rp 4 miliar, tapi sayangnya nggak langsung ke Kepala BNN, melalui perantara ya ketahuan, coba langsung ke saya, ya aman," canda Buwas sambil tertawa.

Dalam beberapa kesempatan terakhir, Jaksa Agung HM Prasetyo mengaku geram juga atas ulah terpidana mati tersebut. Namun, faktanya, tidak ada eksekusi mati pada 2017. Padahal jaksa adalah otoritas tunggal pelaksana eksekusi kasus pidana.

"Sekarang hampir 6 juta anak-anak usia produktif yang jadi korban penyalahgunaan narkoba. Sementara saya sampaikan bahwa pelaksanaan hukuman mati bukannya menyenangkan, tapi harus dilakukan untuk menyelamatkan bangsa kita," kata Prasetyo setelah menerima utusan PBB, Selasa (6/2) kemarin. (dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita