Fahri Hamzah: Pokoknya Orang Stres Nggak Boleh di DPR !

Fahri Hamzah: Pokoknya Orang Stres Nggak Boleh di DPR !

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
www.gelora.co - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) digegerkan tertangkapnya staf Sekretaris Jenderal DPR RI, berinisial RS (37) oleh penyidik Ditnarkoba Polda Metro Jaya.

RS ditangkap pada Senin (5/2/2018) sekitar pukul 14.30 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, RS ditangkap atas penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

"Dari tangan tersangka, diamankan dua plastik klip diduga berisi sabu di dalam kantung hitam," ujar Argo melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/2/2018).

Argo menerangkan, penyidik juga mengamankan barang bukti berupa alat bantu isap sabu atau bong, serta satu unit ponsel genggam warna putih.

Penangkapan bermula, saat pihak kepolisian mendapatkan informasi, bahwa ada seseorang yang sering melakukan peredaran narkotika di sekitar kelurahan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Tim melakukan observasi di TKP tersebut, kemudian pada tanggal 5 Februari 2018 sekira jam 14.30 WIB terdapat seseorang yang dicurigai berada di Jalan Gatot Subroto," ujar Argo.

Menurut Argo, tim melakukan penggeledahan terhadap orang tersebut dan ditemukan barang bukti narkotika jenis sabu dari tangan tersangka RS.

"Tersangka dibawa ke kantor Ditresnarkoba Polda Metro Jaya guna proses lebih lanjut," ujar Argo.

Penangkapan tersebut membuat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bereaksi.

Ia menegaskan penangkapan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR, Robbie Salam terkait kasus narkoba, merupakan buah dari kerjasama antara Kepolisian dan DPR.

Ia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari mantan Ketua Komisi III yang kini telah menjadi Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).

"Saya mendengar bahwa itu adalah hasil dari koordinasi yang disampaikan oleh Ketua DPR beberapa bulan yang lalu, sebelum menjabat Ketua DPR, tetapi sebagai Ketua Komisi III," ujar Fahri, di Nusantara III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).

Fahri menambahkan, Bamsoet sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian, bahwa jika ada pegawai DPR yang menggunakan atau membawa narkoba harus langsung diamankan.

Ternyata penangkapan tersebut memang benar dilakukan dan melibatkan PNS di lingkungan Setjen DPR.

"Beliau sudah berkoordinasi dengan kepolisian kalau ada pegawai DPR (yang terkait narkoba), kalau dia dengar macam-macam, suruh tangkap saja begitu, dan saya dengar ditangkap," kata Fahri.

Fahri juga menyebutkan Pimpinan DPR akan segera mengadakan tes urine.

Bahkan ia meminta, jika ada pegawai DPR yang positif menggunakan narkoba dari hasil tes urine tersebut, untuk langsung dipecat.

"Kita akan segera melakukan tes urine kepada semua pegawai DPR ini, kalau ada yang macam-macam, pecat aja langsung," ujar Fahri di Nusantara III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).

Fahri menegaskan, yang boleh bekerja di DPR hanya orang yang sehat saja.

"Pokoknya orang stres nggak boleh di DPR, yang boleh kerja di DPR hanya orang sehat aja," tegas Fahri.

Sementara, Anggota Komisi III Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menyayangkan adanya pegawai Sekjen DPR yang melakukan hal tersebut.

Menurutnya, itu bisa merusak citra lembaga terhormat seperti DPR.

"Tentu kami sangat menyayangkan ya kejadian tersebut, karena itu justru akan menurunkan reputasi DPR sebagai lembaga yang terhormat," ujar Nasir, saat ditemui di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).

Terlebih yang tertangkap merupakan pegawai di lingkungan parlemen, sehingga ia khawatir akan ada pengaruh terhadap pandangan publik.

"Apalagi dia adalah pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI," jelas Nasir.

Terkait hak tersebut, Nasir menegaskan bahwa seluruh fraksi yang ada di DPR sudah menunjukkan keinginan kuat dalam mendukung Pemerintah dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam memerangi narkoba.

Tidak terkecuali dalam lingkungan parlemen.

"Kita tahu bahwa hari ini fraksi-fraksi di DPR kan cukup punya keinginan yang kuat ya untuk kemudian ikut bersama Pemerintah dan Badan Narkotika Nasional dalam rangka memberantas narkoba," tegas Nasir.

Sebagai bukti, ia kemudian menuturkan saat ini ada sejumlah fraksi yang mendiskusikan permasalahan narkoba.

Bahkan melakukan tes urine terhadap tiap anggota fraksi tersebut.

"Bahkan ada fraksi-fraksi yang melakukan diskusi tentang narkoba, dan kemudian melakukan tes urine terhadap anggota-anggota fraksinya," kata Nasir. (tn)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita