Buntut Video Sang Jenderal, Alumni 212 Desak Tito Dicopot

Buntut Video Sang Jenderal, Alumni 212 Desak Tito Dicopot

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Persaudaraan Alumni 212 berencana mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo agar melepaskan jabatan kapolri dari Jenderal Tito Karnavian. Pasalnya Tito seorang jenderal berbintang empat dianggap telah mendiskriminasi organisasi masyarakat (ormas) Islam di luar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

"Bakda salat Duhur Kamis (1/2) siang ini, ingin ke Istana Negara untuk mengantarkan surat kepada Presiden Joko Widodo, agar mencopot Kapolri," kata Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif, dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2).

Menurut Slamet, mantan Kapolda Metro Jaya itu telah melecehkan umat Islam di luar kalangan NU dan Muhammadiyah yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Hal itu disebutnya bertentangan dengan Pancasila serta berpotensi mengadu domba.


"Umat Islam sudah cukup terhina dengan kasus Ahok tahun lalu, terkejut ada Perppu Ormas yang ganjil, juga Victor Laiskodat si pembenci Islam tetap berkeliaran bebas, dan sekarang seorang Tito Karnavian mengekspresikan sikapnya di depan publik yang benar-benar tidak bisa kami terima,” ungkap Slamet.

Slamet menenggarai umat Islam di luar NU dan Muhammadiyah telah dicurigai, dimata-matai, dan dimusuhi oleh seluruh jajaran kepolisian. Untuk itu Tito didesak agar meminta maaf kepada seluruh umat Islam. Karena dia telah melecehkan umat Islam melalui pidatonya yang ultradiskriminatif dan bertentangan dengan Pancasila.

"Meminta kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk meminta maaf, terutama umat Islam di luar NU dan Muhammadiyah," pungkasnya. [jpc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA