Buntut seteru OSO vs Daryanto, dukungan Hanura di Pilgub Jawa Timur pecah

Buntut seteru OSO vs Daryanto, dukungan Hanura di Pilgub Jawa Timur pecah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Kisruh internal Partai Hanura berimbas pada Pilgub Jawa Timur 2018. Dukungan partai Hati Nurani Rakyat ini akan terbelah dua: Hanura versi Oesman Sapta Odang (OSO) mendukung Khofifah Indar Parawansa, sementara kubu Daryatmo memilih Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Memang selama ini, pengurus Hanura Jawa Timur kubu Daryatmo, Soedjatmiko, lebih condong mendukung Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno ketimbang Khofifah-Emil Elestianto Dardak. "Karena kita tahu bersama, hanya Gus Ipul yang mendaftar di Hanura Jatim dan menyampaikan visi misi di depan pengurus," tegas Soedjatmiko dalam press conference hasil Munaslub 2018 di Amboja Resto Surabaya, Minggu (11/2).

Djatmiko, begitu dia disapa, mengatakan sedangkan calon lain, Khofifah, mengikuti proses penjaringan bakal calon gubernur lewat DPP Partai Hanura. Kemudian mendapat dukungan dari OSO Cs, yang kemudian diteruskan oleh Ketua DPD Hanura Jawa Timur, Kelana Aprilianto. "Prosesnya bukan di Jawa Timur," tegasnya lagi.

Dikarenakan Hanura versi Daryatmo mengalihkan dukungan ke Gus Ipul-Puti, maka Djatmiko menugaskan Bendahara Reny Widya Lestari sebagai ketua tim pemenangan pasangan yang diusung PKB, PDIP, PKS, dan Gerindra tersebut.

Reny mengatakan, pihaknya segera mereview semua keputusan tim Pilkada. Dia juga mengeluhkan keputusan OSO yang mendukung Khofifah-Emil tanpa mendengar aspirasi kader di Jawa Timur.

"Yang mendaftar ke DPD Partai Hanura Jatim dan menyampaikan visi misinya hanya Gus Ipul. Khofifah belum pernah ke kantor DPD, Emil Dardak yang sudah pernah. Mereka berdua hadir saat di Hotel Wyndham Surabaya, ketika Pak OSO hadir," ujar Reny membeberkan.

Reny tidak menampik jika pendaftaran bakal pasangan calon di KPU sudah selesai, tinggal pengumuman tanggal 12 Febuari besok. "Tapi Pilgub kan masih 27 Juni. Dalam waktu dekat akan ada keputusan DPP. Doakan saja segera turun keputusan DPP mendukung Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno untuk Pilgub Jatim," katanya.

Upaya 'pengkerdilan' Hanura

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Hanura Jawa Timur versi OSO, Kelana Aprilianto hanya menanggapi dingin aksi Djatmiko dan Reny yang memang pendukung Gus Ipul-Puti.

Hanya saja, Kelana mengingatkan kedua koleganya itu (Djatmiko dan Reny), seharusnya, keputusan perubahan struktural maupun dukungan Pilgub Jawa Timur itu menunggu hasil PTUN.

"Sebab sampai saat ini yang diakui Kemenkum HAM itu adalah kepengursan versi Pak OSO. Juga dengan verifikasi faktual yang sudah dilakukan. Seharusnya menunggu dulu, tidak usah terburu-buru," ucap Kelana via ponselnya kepada wartawan.

Menurut Kelana, upaya pemindahan dukungan dari Khofifah ke Gus Ipul seperti yang dilakukan Djamiko dan Reny itu hanya sebagai upaya mengkerdilkan partai. Apalagi, saat ini Hanura tengah naik daun di Jawa Timur.

"Nggak bisa seperti itu (merubah dukungan), tidak ada aturan main. Apalagi sudah selesai pendaftaran. Partai ini adalah miniatur negara, kalau dibuat mainan seperti itu bisa kacau," jelas.[mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita