www.gelora.co - Seorang netizen membagikan adegan dramatis penggerebekan pelakor.
Mengejutkan, ternyata permainan api melibatkan seorang oknum aparat polisi.
Cerita bermula kala istri sah menggerebek pelakor yang disebut merupakan seorang mahasiswi.
Adegan bermula saat terdengar suara ketukan pintu yang diulang beberapa kali.
Sesaat kemudian, pintu terbuka.
Sontak umpat berbunyi, "Pelakor kau ya!" keluar dari mulut seorang perempuan berkerudung yang merupakan istri oknum aparat polisi.
Pintu terbuka lebih lebar saat keluar seorang wanita berpakaian singlet abu-abu.
Sang perempuan kemudian mengangkat tinggi-tinggi buku nikah yang sengaja dibuka.
Saat memarkan buku kecil berwarna merah tersebut, si wanita kembali masuk ke dalam kamar dengan pintu yang tetap terbuka.
"Pelakor. Sela namanya," ungkapnya sambil menodongkan jari telunjuk.
Sang perempuan berkerudung terdengan melempar umpatan.
"Keluar, kau! Kalau berani, keluar kau baj*ngan!"
Uring-uringan tidak henti keluar dari mulutnya.
Pasangan kumpul kebo ini akhirnya digiring ke sebuah kantor kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Saat ditanyai, baru diketahui ternyata si wanita mulai menjalin hubungan pada akhir 2016 setelah lebaran.
Dirinya mengaku kuliah di Universitas Terbuka (UT).
Aksi penggerebekan oknum aparat polisi dengan pasangannya dilakukan di sebuah kos yang terletak di Bengkulu.
"Ibu bhayangkari (istri sah) di Bengkulu melabrak pelakor (seorang mahasiswi)," tulis Yuni Rusmini dalam keterangan video.
Tidak disangka, ternyata kepada pemilik kos, pasangan yang telah hidup bersama selama 2 tahun ini mengaku kepada pemilik kos sebagai pasangan suami istri.
Inilah keterangan yang diberikan sehingga izin untuk tinggal bersama diberikan.
Rekaman dramatis ini dibagikan Yuni Rusmini di akun Facebook pribadinya pada jumat (16/2/2018) sekitar jam 8.54 pagi.
"Mari belajar dari kisah ini," tulisnya.
"Ceraikan dulu istri syahmu bila sudah tidak mau dan (telah) hidup bersama dengan wanita lain."
"Kalau sudah seperti ini, apa yang kau dapat?"
"Jangan ditiru, ini contoh yang salah dan tidak baik," pungkas Yuni Rusmini. (tn)