Aksi Anggota Kopassus Pakai Tenaga Dalam Temukan Mayat Korban Longsor

Aksi Anggota Kopassus Pakai Tenaga Dalam Temukan Mayat Korban Longsor

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Hujan lebat yang mengguyur Bogor pada Senin (5/2) menyebabkan bencana longsor di sejumlah titik. Longsor tersebut menelan sejumlah korban jiwa.

Berbagai upaya evakuasi dilakukan di sejumlah titik dengan bantuan tim SAR gabungan. Salah satunya dari anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Praka Pujiono.

Aksi Pujiono mengevakuasi korban longsor yang direkam dalam sebuah video dan diunggah ke akun Instagram @infokomando cukup menarik perhatian. Untuk menemukan korban yang tertimbun, anggota Batalyon 14 Grup 1 Kopassus itu menggunakan tenaga dalam yang dimilikinya. Ia menggunakan ilmu bela diri Merpati Putih dengan teknik “Getaran”.

Ia berjalan dari satu titik ke tiik yang lain seolah menerka-nerka di mana letak korban terpendam. Setelah terdeteksi maka alat berat dikerahkan untuk menggali tanah yang dipercaya menimbun beberapa korban.

Kemampuan deteksinya lewat getaran itu membuahkan hasil. Beberapa jenazah warga berhasil ditemukan.

"Iya benar kejadiannya kemarin (Senin)," kata admin @infokomando saat dikonfirmasi kumparan.

DENGAN KEMAMPUAN TENAGA DALAM PRAJURIT KOPASSUS BERHASIL TEMUKAN MAYAT YANG TERTIMBUN LONGSOR Anggota dr Batalyon 14 Grup 1 Kopassus mengaplikasikan Beladiri Merpati Putih dengan Teknik “Getaran” yg dapat berhasil menemukan 2 mayat Korban Bencana Longsor di Kabupaten Bogor. Merpati Putih merupakan Roh beladiri Kopassus yg sudah di ajarkan sejak th 1975. Walaupun Beladiri baru datang silih berganti tetapi Merpati Putih tetap menjadi Icon beladiri Kopassus. Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan teknik olah napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan di manapun. #kopassus #komando #tniad @penkopassus @sahabat_kopassus
A post shared by Info Komando 🔴 (@infokomando) on


Dalam aksi ini, segala peralatan, kemampuan, daya, dan upaya yang dimiliki oleh anggota Satuan Tugas Kesiap-siagaan Penanggulangan Bencana Longsor Batalyon 14 Grup 1 Kopassus dikerahkan untuk membantu proses pencarian korban.

Tentang 'kekuatan' tenaga dalam pada bela diri Merpati Putih yang digunakan Pujianto, menurut informasi dari akun Info Komando hal itu memang sudah lekat pada kegiatan Kopassus.

"Merpati Putih merupakan roh bela diri Kopassus yang sudah diajarkan sejak tahun 1975. Walaupun bela diri baru datang silih berganti tetapi Merpati Putih tetap menjadi ikon bela diri Kopassus," tulis akun Info Komando, Selasa (6/2).

Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan teknik olah napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak. Sebagai contoh, melompat pagar saat anjing mengejar di jalan buntu. Dalam keadaan kembali normal atau tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi itu.

Atas aksinya tersebut, Pujianto dan TNI secara umum mendapat beragam apresiasi dari para warganet.

"Enggak heran. Waktu evakuasi erupsi Merapi tahun 2010 di Yogyakarta, personel dari grup 2 menebas bambu besar dengan sekali ayunan menggunakan sangkur, sangkur kecil coy, sampai mlongo pada lihatnya. Terima kasih Kopassus," tulis akun Instagram @nursway_.

"Luaaaarrrr biasaaaa...Maju terus komando," sahut akun @herinoviyanto1979. [kmp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita