Sudirman Said: Tak ada mahar, adanya saweran

Sudirman Said: Tak ada mahar, adanya saweran

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Adanya kabar mahar untuk mendapatkan surat rekomendasi pencalonan sebagai bakal calon gubernur, dibantah Sudirman Said. Meski begitu, dia mengakui ada saweran untuk membiayai proses politik yang berlangsung.

Sudirman mengatakan, komunikasi yang dibangunnya dengan partai-partai pendukung, seperti Gerindra, PAN, PKS, juga PKB bicaranya soal idealisme membangun koalisi untuk memajukan Jateng.

"Saya bersyukur dapat berpartisipasi dalam Pilkada Jateng ini dengan proses yang berkualitas. Semua parpol pendukung bicaranya idealisme dan visi membangun Jateng dan membangun bangsa. Tidak ada satupun parpol pendukung bicara uang, apalagi mahar," ungkapnya usai menjalani tes kesehatan di RSUP dr. Kariadi Semarang, Sabtu (13/1).

Sudirman menyatakan, meski tidak ada mahar untuk rekomendasi, tapi ada konsekuensi biaya yang dikeluarkan calon. "Konsekuensi yang tidak mungkin dibebankan kepada partai pengusung, seperti biaya kampanye, saksi, dan biaya operasional tim pemenangan," imbuhnya.

Dia mengakui kepada seluruh partai yang mendukungnya bahwa dirinya bukanlah orang yang memiliki harta berlimpah. "Saya mendiskusikan itu dengan masing-masing partai politik pendukung. Tetapi sama sekali tidak ada pembicaraan tentang mahar," ujar dia.

Namun dia mengetuk hati para pendukungnya yang tulus ikhlas. "Alhamdulillah saya bisa berproses sejauh ini karena dukungan dan bantuan dari sahabat dan kolega yang ikhlas membantu saya, baik moril maupun materil. Jadi adanya saweran bukan mahar," ungkapnya.

Sudirman mengatakan, jumlah yang menyumbang banyak, sehingga dia menyebutnya sebagai saweran politik.

Diketahui, rumor soal adanya mahar politik di Pilkada 2018 kembali menjadi perbincangan sejak La Nyalla Mattalitti mengaku diminta Ketua Umum Prabowo Subianto ratusan miliar sebagai syarat mendapatkan rekomendasi untuk diusung Gerindra di Pilgub Jawa Timur 2018.

La Nyalla blak-blakan menceritakan kegagalannya diusung Gerindra untuk maju di Pilgub Jatim. Termasuk cerita ketidaksanggupannya memenuhi mahar politik ratusan miliar rupiah yang disebutnya permintaan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Dia mengaku sudah mengucurkan Rp 5,9 miliar yang diterima oleh Tubagus Daniel Hidayat (Bendahara La Nyalla) dan diserahkan ke Saudara Fauka. La Nyalla mengatakan, Prabowo justru merespon dengan marah-marah dengan memakinya. Sambil menyinggung soal uang Pilpres 2014. Dia mengaku tak mengetahui maksud kemarahan Prabowo.

La Nyalla menyebut Partai Gerindra meminta 'mahar' sebelum mengeluarkan rekomendasi untuknya di Pilgub Jatim 2018. Dia merinci total uang yang telah dikeluarkannya. La Nyalla juga membawa-bawa alumni 212 saat menuding Prabowo. [mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita