Sambo: Pak Prabowo Selalu Menanyakan Uang Cukup Atau Enggak

Sambo: Pak Prabowo Selalu Menanyakan Uang Cukup Atau Enggak

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Ketua Umum Garda 212, Ansufri Idrus Sambo, mengaku pernah beberapa kali bertemu Prabowo Subianto membicarakan mekanisme Partai Gerindra dalam memberikan dukungan terhadap satu kandidat kepala daerah.

Katanya, Ketua Umum Partai Gerindra itu akan selalu menanyakan berapa yang dikantongi si calon untuk modal bertarung. 

"Pak Prabowo selalu menanyakan, uangnya cukup enggak untuk bertarung? Elektabilitas sang calon mumpuni enggak? Lalu bisa mendukung Prabowo sebagai Calon Presiden atau tidak?," kata Sambo dalam konferensi pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).

Menurut dia, alasan Prabowo menanyakan uang sebelum memberikan dukungan karena ongkos politik dalam sistem Pemilihan Umum di Indonesia adalah sangat tinggi. 

"Karena orang yang ingin maju baik di Pemilihan Kepala Daerah maupun Pemilihan Legislatif harus mempunyai cukup dana. Itulah fakta yang ada selama ini," ucap Sambo. 

Karena itu ia heran kenapa La Nyala Mattalitti yang cuma diminta menyediakan Rp 40 miliar sebagai modal pencalonan di Pilgub Jawa Timur malah berkoar-koar menuduh Prabowo minta mahar politik. Bahkan, Sambo menilai uang senilai itu terlalu sedikit untuk sekelas Pilgub Jatim. 

"Saya kira Rp 40 miliar itu terlalu sedikit. Kata Pak Prabowo mengapa saya pingin dana yang cukup ditunjukkan di depan, karena saya tidak mau nanti capek lagi cari uangnya," kata Idrus meniru pernyataan Prabowo. 

La Nyalla Mahmud Mattalitti kecewa berat dengan Partai Gerindra karena tidak jadi diusung Gerindra sebagai calon gubernur Jatim.

Mantan Ketua Umum PSSI yang masih menjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim itu menjelaskan alasan kekecewaannya kepada Gerindra. 
Dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis lalu, ia mengaku diminta menyetor Rp 170 miliar oleh Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Supriyanto, sebagai syarat mendapat tiket pencalonan di Jatim. Permintaan tersebut disampaikan Supriyanto pada medio Desember 2017.

Kemudian, pada Sabtu 9 Desember 2017, saat deklarasi pasangan Mayjen TNI (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu untuk Pilgub Jawa Barat, La Nyalla bertemu Prabowo Subianto. Prabowo meminta La Nyalla menyiapkan uang senilai Rp 40 miliar sampai batas waktu 20 Desember.

"Bapak Prabowo mengatakan siap uang enggak? Saya bilang saya siap. Kemudian dia tanya lagi kapan uang disiapkan? Saya bilang nanti saja setelah rekomandi selesai. Saya ada pengusaha-pengusaha muslim. Saya sampaikan juga bahwa saya sudah keluar Rp 5,9 miliar ke Supriyanto," lanjut La Nyalla. 

Sedangkan beberapa petinggi Gerindra yang diwawancara media menegaskan bahwa La Nyalla tidak dicalonkan karena ia gagal mendapatkan partai yang mau berkoalisi untuk mengusungnya. Sementara, Gerindra kekurangan syarat minimal kursi DPRD untuk mengusung calon sendirian.

La Nyalla yang ditugaskan mencari mitra koalisi pun gagal dan mengembalikan surat penugasan kepada Prabowo pada 20 Desember 2017.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA