Polisi: Daging Anjing dari Baleendah Bandung Dijual ke Jakarta

Polisi: Daging Anjing dari Baleendah Bandung Dijual ke Jakarta

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Ipan Manurung (40) diminta keterangan oleh polisi terkait temuan daging dan tubuh anjing di rumahnya, kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung. Aparat gabungan menggerebek rumah Ipan setelah mendapat laporan warga setempat yang resah dengan aktivitas rumah jagal anjing.

"Sementara dia (Ipan) masih di Polsek untuk dimintai keterangan," kata Kapolsek Baleendah Kompol Priyono di Kantor Desa Rancamayar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2018) malam.

Berdasarkan pengakuan Ipan kepada polisi, sambung Priyono, daging anjing itu dijual ke Jakarta. Namun polisi belum menanyakan lebih rinci daerah mana di Jakarta yang mendapatkan suplai daging anjing dari Ipan.

"Pengakuan dia (Ipan) daging tersebut dijualnya ke Jakarta. Untuk keterangan jelasnya, masih menunggu keterangan dia," ujarnya.

Menurut Priyono, aktivitas jagal di rumah milik Ipan sudah berjalan selama satu tahun. Lokasi tepatnya di Kampung Cilebak 04/03, Desa Rancamaya, Kecamatan Baleendah.

Polisi masih menyelidiki soal asal usul anjing yang diperoleh Ipan. Personel Polsek Baleendah dan Satpol PP bersama warga setempat menggerebek rumah jagal anjing tersebut.

"Ditemukan ada dua lemari pendingin dan sejumlah daging anjing. Lalu ada dua anjing masih hidup. Barang bukti daging anjing beku tadi dimusnahkan," kata Priyono.

Pemusnahan daging anjing beku itu dilakukan dengan cara dikubur dan dibakar di sebuah tanah lapang di sepadan Sungai Citarum yang tak jauh dari tempat penggerebekan. Sebanyak 15 ekor tubuh anjing beku dikemas dalam karung, dan potongan daging anjing yang sudah dicincang dikuburkan di lubang ukuran 2×4 meter sedalam 2 meter.

Kepala Desa Rancamayar Dani Hamdani mengatakan aktivitas jagal anjing di kediaman Ipan sebenarnya mendapat penolakan warga. "Sudah diingatkan sama ketua RW, tapi suka banyak alasan, katanya kalau aktivitasnya dihentikan dia mau makan apa," ucap Dani.

Kehadiran tempat pemotongan anjing ini membuat resah warga. Sebab saat proses pembakaran bulu anjing itu tercium aroma tidak sedap.

"Kalau sudah membakar anjing tersebut, bau sekali. Sudah sering diingatkan warga, termasuk RW, tapi dia tetap beraktivitas. Warga sudah kesal dan jengah," ujar Hasan (30), warga setempat. [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA