Kepala BSSN Sebaiknya Mengakui Kekeliruannya

Kepala BSSN Sebaiknya Mengakui Kekeliruannya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Kritik terhadap Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI Mayjen TNI (TNI) Djoko Setiadi atas pernyataan kontroversinya kali ini datang dari LBH Keadilan.

Djoko mengatakan, ada hoax yang negatif dan ada juga hoax yang positif. "Kalau hoax itu membangun, ya kita silakan saja, tapi jangan terlalu memproteslah, menjelek-jelekkanlah, ujaran-ujaran yang tidak pantas, saya rasa bisa dikurangi," demikian dinyatakan dia usai dilantik, di Istana Negara, Rabu (3/1).

Ketua Pengurus LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie berpendapat sebaiknya Djoko membuat pernyataan untuk mencabut pernyataannya tersebut.

Djoko tidak perlu lagi menjelaskan apa maksud "hoax yang membangun" itu. Djoko sebaiknya mengakui saja kekeliruannya. Karena itu jauh lebih terhormat. Dan dengan demikian kontroversi pernyataannya akan segera berakhir.

Bagi LBH Keadilan, pencabutan pernyataan Djoko tersebut harus dilakukan. Hal ini mengingat penjelasannya di media masa soal "hoax yang membangun" justru semakin tidak jelas dan tetap tidak bisa dipahami publik.

Di sisi lain, LBH Keadilan khawatir, karena bisa jadi pernyataan Djoko itu menggambarkan visi utama pembentukan BSSN, menyebar hoax yang membangun dan meredam hoax yang tidak pro penguasa.

"LBH Keadilan teringat pernyataan dosen UI Rocky Gerung, 'hoax terbaik adalah versi penguasa, sebab mereka memiliki peralatan lengkap: statistik, intelijen, editor, panggung, media, dan seterusnya…'," demikian Abdul Hamim Jauzie.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA