Disemprot Kadindik Jatim Soal SMAN Lamongan, Tsamara Amany Mengelak Lalu Diskak Mat Netizen

Disemprot Kadindik Jatim Soal SMAN Lamongan, Tsamara Amany Mengelak Lalu Diskak Mat Netizen

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Politisi PSI Tsamara Amany ikut-ikutan mengkritik Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur soal siswi SMAN Lamongan.

“Sebaiknya tidak perlu terlalu defensif Pak. Jika persoalan tersebut memang betul, mari perbaiki bersama. Bisa jd momentum kan untuk perbaikan di Jatim,” kata Tsamara membalas twit Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Saiful Rachman yang menjelaskan bahwa siswi SMAN 3 Lamongan tidak menyebut dirinya berkirim surat ke Ahok.

Tsamara melanjutkan twitnya. Ia menyebut siswi tersebut sedang stres.

“Apa yang mereka ingin capai dengan mem-bully seorang siswi berusia 18 tahun? Apakah kini setelah siswi itu dilanda stress, mereka puas? Apakah itu tujuan mereka? Menyedihkan!” kicau Tsamara melalui akun Twitternya @TsamaraDKI.

Twit itu pun dibalas oleh Saiful Rachman.

“Njenengan tidak tahu yang sebenarnya. Apakah sudah ke lapangan atau sekedar baca di media sosial. Kami pendidik tidak diajarkan sebagaimana tuduhan njenengan. Kami tidak pernah mengawali sebaliknya kami ke lapangan untuk klarifikasi kebenaran,” tandasnya melalui akun Twitter @saifulrachman32



Sampai di sini, banyak netizen yang mengecam Tsamara. Pasalnya, Tsamara memang tidak turun ke lapangan melainkan hanya mengetahui dari media dan Twitter.

Disemprot semacam itu, Tsamara membalas. Bukan hanya sekali. Namun dua kali.

“Saya tidak mention Bapak. Saya mengkritik pembully siswi tersebut. Lho kok jadi Bapak yang merasa tersinggung?” cuitnya.

“Di mana saya menuduh Bapak? Mohon diperjelas. Bagi saya ini kritik thd para pembully yg seharusnya jg Bapak lawan untuk melindungi siswi,” cuitnya lagi.

Netizen pun geram dengan elakan tersebut. Beberapa netizen melontarkan jawabannya.

“Bapak mau jawab twitan kamu yang ini kali hei kamu yang cita2nya mau jadi gubernur dki,” kata @h_a_f_i_d_h sembari menyertakan screenshoot twit Tsamara.



“Kalimat ini jelas bermakna tuduhan. 1. Kl Anda memang ingin merasa berada di pihak obektif, kalimat "defensif", "jika memang betul", "perbaikan" itu tidak mesti keluar kpd beliau. Kan lebih elok jika Anda mencukupkan bersyukur atas penyelesaian masalahnya. Ijazah sdh diterima,” kata @abuomarjakarta


[tby]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita