Ustadz Adi Hidayat: Sudah Saatnya Umat Mewarnai, Bukan Terwarnai

Ustadz Adi Hidayat: Sudah Saatnya Umat Mewarnai, Bukan Terwarnai

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa seharusnya seorang Muslim pada saat ini harus bisa menjadi subyek yang bisa mengubah serta mewarnai zaman.

Pernyataan tersebut dia sampaikan saat mengisi Tabligh Akbar di Masjid Nurul Huda Universitas Sembilan Maret Surakarta (UNS) pada Ahad (03/12/17). Pengajian besar dengan tema ‘Zaman Now’ ini diselenggarakan oleh Takmir Masjid Nurul Huda UNS serta didukung oleh Gerakan Pemuda Muslim Indonesia dan Muslimah Muda Indonesia.

“Prinsip umat Islam, seharusnya seorang Muslim harus menjadi Subyek, pengubah zaman, dan pewarna sejarah, bukan malah menjadi obyek. Karena _Shibghatallah, waman ahsanu minallahi shibghah._,” ungkapnya.

“Mencela yang sudah tercela itu membuang-buang waktu. Warnailah zaman ini, jangan terwarnai oleh zaman,” sambungnya.

Karena, ia menjelaskan, kitab-kitab samawi adalah huda (petunjuk) untuk umat pada saat itu. Tetapi Al-Qur’an menjadi petunjuk untuk seluruh manusia. Nabi Isa diutus kepada umatnya di Palestina. Nabi Ibrahim, Luth sezaman, dan diutus untuk kaumnya masing-masing. Tapi Nabi Muhammad, beliau diutus untuk seluruh umat manusia.

Ditambahkannya, dibanding umat-umat sebelumnya, umat Nabi Muhammad adalah yang terbaik. Karena Allah, lanjutnya, yang langsung memuji umat ini sebagai khairu ummah. Ini kuncinya.

“Kita adalah umat yang dipilih Allah, dan seharusnyalah kita yang mewarnai (menshibghah) zaman ini,” tegasnya.

Selain itu, ia juga memberikan kunci agar umat Islam dapat mewarnai zaman ini. Yaitu, kembali kepada bimbingan Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an adalah sumber inspirasi. “Ibnu Hayyan, penemu atom pertama kali terinspirasi dari surat Al-Hadid,” jelasnya.

Di akhir, ia mengajak kepada para jemaah yang hadir berpartisipasi dalam mewarnai zaman ini dengan Al Quran.

“Penting dicatat, mari warnai zaman dengan spirit al-Qur’an. Sudah saatnya kita warnai dunia ini dengan al-Qur’an,” imbunya.

Kajian tersebut diikuti oleh ribuan jemaah, kompleks parkir Masjid Nurul Huda UNS pun dibanjiri oleh kendaraan para jemaah. Kajian selesai pada pukul 11.30 menjelang adzan dzuhur dikumandangkan. [kn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita