Ustad Abdul Somad Ditolak di Bali, DPR: Ada Kelompok yang Khawatir Terhadap Islam

Ustad Abdul Somad Ditolak di Bali, DPR: Ada Kelompok yang Khawatir Terhadap Islam

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mujahid menyebut, penolakan yang dibungkus dengan anti kebhinekaan dan NKRI terhadap sejumlah ulama sebagai bentuk ketakutan dari pihak tertentu.

Hal itu menanggapi aksi penolakan yang dilakukan oknum masyarakat Bali terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) dalam rangkaian safari dakwahnya, beberapa waktu di Bali.

“Dalam sejarah politik Indonesia, setidaknya ada 3 kekuatan utama di negeri ini, pertama komunis dan sekuler liberal, kedua nasionalis dan ketiga kekuataan Islam, dalam tiga kekuatan ini persaianganya abadi sampai sekarang,” kata Sodik saat dihubungi aktual.com, di Jakarta, Senin (11/12).

“Dengan konstelasi seperti ini, maka memang ada kelompok yang takut Islam menguasai kekuasaan dan budaya di Indonesia,” tambahnya.

Sehingga, sambung Sodik, bila melihat dari sisi historisnya tidak heran kemudian ada kelompok yang berusaha menahan berkembangnya kekuatan Islam, salah satunya dengan membenturkannya dengan Pancasila dan NKRI.

Berkembangnya kekuatan Islam diera Presiden Jokowi terlihat dalam serangkaian aksi damai yang dilakukan jutaan umat Islam, baik aksi damai 411 maupun 212.

“Maka mereka melihat Islam makin berkembang jadi berusaha menahannya dan dalam sretegi mereka cara yang paling aman dan paling mendapat simpati dari rakyat awam adalah membenturkannya dengan NKRI dan Pancasila,” sebut politikus Gerindra itu.

Pun demikian, kata Sodik ada juga kelompok yang hanya merupakan korban opini kuat untuk membenturkan Islam dengan Pancasila dan NKRI, yakni mereka kelompok para kaum pemuda.

“Ada kelonpok yang hanya korban opini yang kuat, dan mereka hanya terpengaruh dan terseret kelompok tadi.Termasuk didalamnya anak-anak muda yang tidak tahu sejarah Indonesia dan tidak medalami nilai dan sejarah Islam yang sejati,” pungkasnya. [akt]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA