Terinspirasi Aksi 212, Coey Lian Masuk Islam dan Bela Palestina

Terinspirasi Aksi 212, Coey Lian Masuk Islam dan Bela Palestina

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - SOSOK paruh baya keturunan Tionghoa itu duduk lesehan bersama pria-pria lain di sekitarnya.

Sekilas tampak matanya berkaca-kaca. Raut sedih tergambar di wajahnya. Ia baru saja mendengarkan lagu “Merah Saga”.

Lagu itu dinyanyikan tim nasyid di atas panggung besar di sisi barat tugu Monumen Nasional, Jakarta.

Itu adalah momentum Aksi Bela Palestina yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jutaan manusia memenuhi Lapangan Medan Merdeka Monas, Ahad pagi sampai siang, 17 Desember 2017.

Aksi besar-besaran yang turut diliput media-media asing itu meninggalkan kesan tersendiri bagi banyak orang, termasuk saya yang terjun mereportase langsung bersama sejumlah awak hidayatullah.com lainnya.

“Dari Hidayatullah (media) ya, Mas? Salah satu referensi saya mengenal Islam,” tanya pria itu sembari melihat kartu pers yang saya kenakan.

“Doakan saya, Mas, saya mualaf, sekitar tiga bulan yang lalu saya mengucapkan syahadat,” ucap pria yang saya ketahui kemudian bernama Coey Lian. Ia telah berganti nama menjadi Achmad Mujahid.

Achmad pun bercerita. Ia memantapkan hatinya untuk mengikuti Islam setelah melihat betapa disiplinnya dan bersatunya umat Islam. Aksi Bela Islam tahun lalu turut menginspirasinya.

“Terbukti dengan adanya Aksi 212 kemarin (2 Desember 2016, Red), saya melihat betapa damainya umat Islam, mereka bersatu membela para ulama dan kitab sucinya yang dinistakan,” terang pria keturunan yang lahir di Jakarta ini.

Ketika saya tanyakan kenapa ia hadir pada Aksi Bela Palestina dan kenapa pula raut wajahnya terlihat sedih, ia menjawab:

“Siapa pun yang memiliki perasaan, akan menolak apa yang dilakukan dengan Israel dan Amerika, tak memiliki rasa perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Mualaf ini pun mengaku sangat ingin berangkat ke Palestina, membela saudara-saudara sesama Muslim. Namun untuk sementara tak ada jalan selain hanya bisa mendoakan mereka.

“Semoga saudara saya diberikan ketabahan melawan penjajah Israel,” harap Achmad yang sekarang sudah bergabung dengan salah satu gerakan dakwah Islam.

Achmad saat ini tinggal dan berpindah-pindah dari masjid ke masjid di daerah Jabodetabek. Ia mengaku telah diusir dari rumahnya karena meninggalkan agamanya dahulu dan memeluk Islam. [htl]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA