PWNU Jabar Telusuri Pembuat Surat Hoax Minta Beras ke Gereja

PWNU Jabar Telusuri Pembuat Surat Hoax Minta Beras ke Gereja

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat tengah menelusuri pembuat dan penyebar surat hoax soal meminta bantuan beras ke Gereja Kristen Indonesia (GKI). Itu karena peredaran surat tersebut berdampak negatif terhadap NU Jabar khususnya Fatayat NU. 

"Kita sudah minta ke PW Fatayat untuk menelusuri. Sekarang sedang ditelusuri," ucap Sekretaris PWNU Jabar Asep Saepudin Abdillah kepada detikcom via telepon, Senin (4/12/2017).

Menurut Asep, menyebarnya surat tersebut membuat NU dan Fatayat NU di Jabar jadi sasaran bully warganet. Tak sedikit warganet yang mencibir NU dan Fatayat NU.

"Dengan adanya surat itu, luar biasa Fatayat dan NU dibully di medsos," tuturnya.

Meski melakukan penelusuran, PWNU Jabar tidak akan melaporkan sang pembuat ke polisi. Pihaknya hanya berharap hal serupa tidak terulang di kemudian hari. 

"Kalau urusan hukum kelihatannya panjang. Kita yang penting jangan sampai terulang lagi saja. Urusan bullyan, NU sudah biasa," kata Asep. 

Guna mencegah hal serupa terjadi, PWNU Jabar akan segera melakuan rapat konsolidasi. Pihaknya ingin menguatkan pondasi organisasi internal. 

"Kita akan memperkuat internal. Kalau internal kuat, Insya Allah yang kaya gini tidak akan terulang," tutur Asep. 

Ketua Fatayat NU Bandung Barat Iis Masruroh menyayangkan adanya surat hoax tersebut. Beredarnya surat itu berdampak besar bagi Fatayat NU Bandung Barat beserta pengurusnya. 

"Aktivitas pengurus pimpinan cabang Fatayat NU Bandung Barat terganggu. Baik aktivitas sebagai pengurus maupun aktivitas sehari-hari yang rata-rata sebagai ibu rumah tangga," kata Iis dalam rilis yang diterima detikcom. 

Bukan hanya satu surat yang dibuat oleh orang tak bertanggung jawab. Ada surat terbuka berupa poin-poin tentang permintaan beras ke GKI. Iis dengan tegas membantah kedua surat tersebut.

"Kami menyatakan bahwa Pimpinan Cabang Fatayat NU Bandung Barat tidak pernah membuat dan mengeluarkan kedua surat tersebut dan menyatakan kedua surat tersebut adalah hoax," ujar Iis. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita