Palestina: Trump Lakukan Kesalahan Terbesar dalam Hidupnya

Palestina: Trump Lakukan Kesalahan Terbesar dalam Hidupnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Kecaman terus mengalir untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang telah mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pejabat Palestina menyebut Trump telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya dengan menempuh langkah kontroversial itu.

"Presiden Trump baru saja menghancurkan segala kemungkinan terwujudnya (solusi) dua negara," tegas Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Kamis (7/12/2017).

Erekat yang menjabat kepala perunding Palestina ini, menyebut langkah Trump membuat AS tidak bisa lagi memainkan peran dalam proses perdamaian Israel-Palestina. Dalam pidatonya, Trump menegaskan pengakuan atas Yerusalem ini tidak melunturkan komitmen AS pada upaya perdamaian itu.

"Presiden Trump malam ini telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya," ucap Erekat kepada wartawan senior CNN, Christiane Amanpour.

"Bukannya mendorong pihak-pihak terkait untuk duduk bersama, atau mendorong pihak-pihak terkait untuk meletakkan semua isu inti termasuk Yerusalem ke meja perundingan dan berunding dengan keyakinan yang baik, dia malah mendikte," imbuhnya.

Ditambahkan Erekat, pemerintah Israel selama ini terus berupaya menghancurkan solusi dua negara. Solusi yang mengedepankan perundingan Israel-Palestina itu selalu diperjuangkan untuk mengakhiri konflik tak berkesudahan antara Israel dan Palestina.

Trump dalam pidatonya, menyebut langkah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel ini sebagai 'pengakuan realitas' bahwa Yerusalem sejak lama menjadi pusat pemerintahan Israel. Trump menjelaskan keputusannya ini tidak akan berdampak pada perbatasan Israel dan Palestina di masa mendatang, yang disebutnya menjadi urusan kedua pihak tersebut.

Sebagai protes atas keputusan Trump itu, faksi-faksi Palestina menyerukan unjuk rasa 'tiga hari kemarahan'. Pemerintah AS sendiri telah menerbitkan imbauan perjalanan agar warganya menghindari Tepi Barat dan Yerusalem untuk sementara waktu. [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA