Jokowi Ingin Negara Muslim Bersatu Lawan AS soal Yerusalem

Jokowi Ingin Negara Muslim Bersatu Lawan AS soal Yerusalem

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Presiden Joko Widodo sudah mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengenai pemanggilan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.

Pemanggilan dilakukan untuk menyampaikan sikap protes pemerintah dan rakyat Indonesia atas klaim sepihak AS yang mengakui Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.

"Jadi tadi saya sudah laporkan kepada bapak Presiden bahwa atas instruksi bapak Presiden kemarin sore, saya sudah memanggil Duta Besar AS karena kemarin saya masih menjadi tuan rumah BDF (Bali Demokrasi Forum) sehingga pertemuan itu dilakukan di ICE Banten," kata Retno di Istana Bogor, Jumat, 8 Desember 2017.

Melalui Menlu, kembali disampaikan protes keras Indonesia atas sikap Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Retno mengatakan, dubes AS langsung menyampaikan protes Indonesia itu ke negaranya.

"Dia menyampaikan bahwa message ini akan disampaikan kepada capitalnya," kata Retno.

Setelah deklarasi dukungan AS terhadap Yerusalem itu, Retno mengatakan pemerintah Indonesia langsung berkoordinasi dengan negara-negara lain. Terutama negara-negara yang besar, untuk mengantisipasi ada negara lain yang menyusul mendeklarasikan hal serupa.

"Saya komunikasi dengan Menlu Uni Eropa, menyampaikan pesan harapan agar negara lain tidak mengikuti Amerika untuk rencana memindahkan kedutaannya di Yerusalem. Respons Menlu Uni Eropa sampai semalam masih positif," jelas Retno.

Bahkan dalam kesempatan menemui Menlu Tunisia, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pesan persatuan untuk menghadapi klaim sepihak Amerika Serikat tersebut.

"Saat menerima kunjungan kehormatan Menlu Tunisia, Presiden menyampaikan negara-negara OKI, negara-negara muslim harus bersatu menyampaikan pesan yang keras," ujar Retno. [vv]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita