Jika Survei Digelar Saat Ini, Gerindra dan Prabowo Menang

Jika Survei Digelar Saat Ini, Gerindra dan Prabowo Menang

Gelora News
facebook twitter whatsapp
 

 


www.gelora.co - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei mengenai elektabilitas partai politik menjelang pemilu 2019.


“Saat diajukan pernyataan terbuka, sebanyak 20,7 persen responden akan memilih Partai Gerindra, Golkar 13,7 persen, PDIP 13,4 persen, PKB 7,6 persen, Partai Demokrat 6,1 persen, PAN 5,8 persen, PPP 5,2 persen, PKS 4,5 persen, Perindo 4,3 persen, Nasdem 3,6 persen, Hanura 1,3 persen dan tidak memilih sebanyak 13,8 persen," kata Direktur Eksekutif LKPI, Arifin Nur Cahyono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/12/2017).


"Sedangkan mereka yang tidak menjawab atau tidak memilih sebanyak 10,1 persen,” katanya.


Arifin menilai, stabilnya elektabilitas Partai Golkar karena partai tersebut sigap dalam melakukan deklarasi dukungan terhadap Joko Widodo pada Pilpres 2019. Sementara, meningkatnya pilihan masyarakat pada Partai Gerindra tak lepas dari sosok sang Ketua Umum, Parbowo Subianto


"Gerindra dianggap konsisten dengan sikap politiknya selama periode pemerintahan Joko Widodo-JK, sekalipun menjadi oposisi juga bukan oposisi yang serta merta tidak mendukung program pemerintah selama ini," ujar Arifin.


Sementara untuk PDIP, katanya, menurunnya elektabilitas disebabkan oleh gagalnya pemerintah Joko Widodo dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi wong cilik selama berkuasa, dimana dahulu PDI Perjuangan saat menjadi oposisi sangat gigih menolak setiap kenaikan harga BBM dan gas serta tarif dasar listrik hingga kepala daerah pun ikut turun dalam aksi menolak kenaikan harga BBM.


"Tetapi saat Joko Widodo berkuasa, justru PDI Perjuangan menjadi partai pendukung kenaikan harga BBM, turunnya elektabilitas partai partai pendukung Joko Widodo selain Golkar tak lepas juga dari kesulitan ekonomi yang banyak dialami oleh para pemilih partai pendukung Joko Widodo di pemerintahannya," nilainya.


"Responden juga diberi pertanyaan tertutup dengan mengunakan kuisioner soal nama-nama calon potensial yang akan maju dalam Pilpres 2019," ungkapnya.


Mereka di antaranya, Presiden Joko Widodo, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, juga Politisi Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.


"Hasilnya, nama Prabowo Subianto dipilih sebanyak 53,6 persen, Joko Widodo 19,4 persen, Gatot Nurmantyo 4,6 persen, Sri Mulyani 3,1 persen, Anies Baswedan 2,1 persen, Puan Maharani 2,8 persen, Tri Rismaharini 5,7 persen, Muhaimin Iskandar 2,1 persen dan Agus Yudhoyono 0,8 persen. Sementara yang tidak memilih sebanyak 5,8 persen," kata Arifin.


Lebih lanjut, LKPI juga memberikan pertanyaan spontan jika pemilihan presiden dilakukan hari ini. Jawaban responden pun menunjukkan bahwa ingatan mereka hanya tertuju pada tiga nama tokoh yaitu Joko Widodo yang dipilih sebanyak 26,4 persen, kemudian Prabowo Subianto dipilih sebanyak 50,7 persen dan Gatot Nurmantyo 10,7 persen, sementara sisanya tidak menjawab sebanyak 12,2 persen.


Di akhir, Arifin menegaskan bahwa hasil survei ini merupakan potret jelang pemilu 2019 yang dikaitkan dengan kinerja Joko Widodo selama memimpin pemerintahan Indonesia.


"Masih ada waktu 1 tahun bagi Joko Widodo untuk bisa mengangkat elektabilitasnya jika berhasil meningkatkan kesejahteraan wong cilik," demikian Arifin. \


Survei ini menggunakan metode jajak pendapat dengan menjadikan 2178 Warga Negara Indonesia sebagai responden. Mereka berasal dari 456 Kota/Kabupaten di Indonesia.


"Survei dilakukan dalam kurun waktu 14 hari mulai tanggal 8 Desember sampai dengan 22 Desember 2017," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (26/12/2017).


Penentuan jumlah responden ditentukan melalui jumlah populasi DPT Pemilu 2014 sebanyak 190.307.134 pemilih dengan mengunakan Metode Multistage Random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of Error -/+ 2,1 persen.[rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita