Israel Mengebom Gaza di 'Hari Kemarahan', 25 Warga Palestina Terluka

Israel Mengebom Gaza di 'Hari Kemarahan', 25 Warga Palestina Terluka

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Sedikitnya 25 warga Palestina, termasuk enam anak, terluka setelah Angkatan Udara Israel (IAF) mengebom target yang diduga basis Hamas di Gaza. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan udara tersebut sebagai pembalasan atas tiga serangan roket yang diluncurkan dari Gaza ke wilayah negara Yahudi tersebut pada hari Jumat.

”Sebagai tanggapan atas proyektil yang ditembakkan ke Israel dari Gaza hari ini, pesawat IAF menargetkan sebuah kompleks pelatihan Hamas dan sebuah gudang amunisi di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan IDF di Twitter.

”IDF memegang Hamas untuk bertanggung jawab atas semua tindakan bermusuhan terhadap Israel yang berasal dari Jalur Gaza,” lanjut IDF.

Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip Reuters, Sabtu (9/12/2017), mengonfirmasi bahwa sedikitnya 25 orang Palestina terluka dalam serangan Israel, termasuk enam anak.

Serangan roket dari Gaza terjadi setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyerukan sebuah intifada baru sebagai perlawanan atas keputusan Amerika Serikat (AS) yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Roket pertama dihancurkan oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome, sedangkan yang kedua memicu pengaktifan sirene peringatan di Sha'ar Hanegev, Sdot Negev, Hof Ashkelon dan Eshkol, serta Kota Sderot. Proyektil kedua gagal mencapai sasarannya.

Menurut IDF, peringatan soal potensi lebih banyak serangan roket dapat segera menyusul. IDF menyarankan agar warga Israel tetap berada dekat ruang-ruang yang dilindungi.

Saran tersebut diklaim terbukti bermanfaat setelah roket ketiga diluncurkan dari Gaza pada Jumat malam. Iron Dome gagal mencegat proyektil dan senjata tersebut meledak di Kota Sderot, tempat tinggal sekitar 25.000 orang Israel. Sementara tidak ada korban yang dilaporkan di pihak Israel, namun senjata dari Gaza itu menghancurkan sejumlah mobil yang diparkir di jalan.

”Ada ledakan yang sangat besar. Saya dengar kaca pecah dan kemudian (terdengar) alarm mobil. Dinding rumah saya bergetar. Saya tidak berani meninggalkan tempat penampungan,” kata seorang wanita yang tinggal di Sderot kepada kantor berita Ynet.

Serangan roket ke Israel hanya bagian dari manifestasi kemarahan Palestina yang meletus pada hari Rabu setelah pengakuan resmi Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Keputusan Trump itu memicu bentrok hebat antara pasukan Israel dan warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat, kemarin. Data hingga hari ini menyebutkan, dua warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka. [sn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita