Buntut Status Yerusalem, Demo Anti-Trump Pecah di Lebanon

Buntut Status Yerusalem, Demo Anti-Trump Pecah di Lebanon

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Gelombang unjuk rasa untuk memprotes pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait status Yerusalem semakin meningkat. Baru-baru ini sebuah aksi demonstrasi berskala besar terjadi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Lebanon.

Dalam aksi unjuk rasa yang digelar pada Minggu (10/12/2017) silam, ribuan orang mengutuk keras sikap Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Mereka membakar ban-ban bekas dan sempat melempari Kedubes AS yang berlokasi di Beirut dengan batu, sembari melontarkan kecaman terhadap kebijakan Trump.

Namun aksi unjuk rasa tersebut dilaporkan berakhir ricuh. Tensi yang kian memanas membuat massa mencoba untuk merusak kawat-kawat berduri yang dipasang di antara pengunjuk rasa dan gedung Kedubes AS. Alhasil, petugas keamanan terpaksa membubarkan massa menggunakan gas air mata dan menyemprotkan air dari water cannon.

Sejumlah pengunjuk rasa dilaporkan menderita luka-luka ringan akibat bentrokan tersebut. Namun sampai saat ini otoritas Lebanon masih belum menginformasikan jumlah korban.

Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri sebelumnya juga telah mengecam keputusan Trump terkait status Yerusalem. Melalui akun Twitter pribadinya, Perdana Menteri Hariri mengatakan bahwa Trump tidak menghormati sikap politik dari negara-negara Arab.

"Lebanon mengutuk dan menolak keputusan tersebut. Kami menegaskan solidaritas kami terhadap warga Palestina untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai negara berdaulat dengan Yerusalem sebagai Ibu Kotanya," ujar Hariri melalui akun Twitter, @saadhariri, Kamis (7/12/2017). [kci]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA