Anies Bacakan Puisi Palestina Taufik Ismail

Anies Bacakan Puisi Palestina Taufik Ismail

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Aksi Bela Palestina kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang juga didaulat memberikan sambutan.

Mengawali sambutannya, Anies yang tampil berbalut syal warna bendera Palestina-Indonesia mengingatkan tentang peran Palestina dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.  

"Indonesia belum merdeka tahun 1944, Palestina telah mengeluarkan dukungan atas kemerdekaan Indonesia. Saudara-saudara kita berutang kepada Palestina, mereka mendukung perjuangan kemerdekaan kita dan hari ini kita dukung terus perjuangan Palestina," kata Anies di hadapan massa aksi bela Palestina di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12). 

Anies menyebut, pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bahwa Yerusalem sebagai ibukota Israel bukan saja keputusan yang zalim, tapi fatal bagi dunia.  

"Apa yang terjadi Saudara sekalian? kita semua menyaksikan penderitaan Palestina yang terjadi berdekade-dekade, sering dianggap sesuatu yang biasa, dengan keputusan Trump ini menjadi momentum titik balik bagi seluruh dunia, bahkan pendukung Amerika pun sekutu Amerika pun mereka menolak keputusan Presiden Trump. Ini adalah titik balik, mari jaga momentum balik ini, Insya Alalh dari titik balik ini cahaya kemerdekaan makin hari makin terang untuk Palestina," seruan Anies.  

Sebelum mengakhiri sambutannya, Anies lantas membacakan sepenggal syair karya Taufik Ismail yang berjudul 'Palestina Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu'.  

"Ketika rumah-rumahmu diruntuhkan bulldozer 
dengan suara gemuruh menderu, 
serasa pasir dan batu bata dinding kamar tidurku bertebaran
di pekaranganku, meneteskan peluh merah dan
mengepulkan debu yang berdarah.

Ketika luasan perkebunan jerukmu dan pepohonan
apelmu dilipat-lipat sebesar saputangan lalu di
Tel Aviv dimasukkan dalam file lemari kantor
agraria, serasa kebun kelapa dan pohon mang-
gaku di kawasan khatulistiwa, yang dirampas
mereka.

Ketika kiblat pertama mereka gerek dan keroaki bagai
kelakuan reptilia bawah tanah dan sepatu-
sepatu serdadu menginjaki tumpuan kening
kita semua, serasa runtuh lantai papan surau
tempat aku waktu kecil belajar tajwid Al-Qur’an
40 tahun silam, di bawahnya ada kolam ikan
yang air gunungnya bening kebiru-biruan kini
ditetesi airmataku.

Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu

Ketika anak-anak kecil di Gaza belasan tahun bilangan
umur mereka, menjawab laras baja dengan timpukan batu cuma,
lalu dipatahi pergelangan tangan dan lengannya,
siapakah yang tak menjerit serasa anak-anak kami
Indonesia jua yang dizalimi mereka...'

"Saya mendapatkan puisi ini langsung dari bapak Taufik yang baru pulang dari Gaza, kalau tidak salah tahun 1989, puisi ini dibacakan tahun 1989 sampai hari ini dia masih bagian memori bangsa Indonesia," jelas Anies.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita