Pelaku Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Diduga Terkait Kasus Seorang Koruptor

Pelaku Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Diduga Terkait Kasus Seorang Koruptor

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan menduga pelaku teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terkait dengan kasus yang tengah diselidiki penyelidik senior KPK tersebut.

"Kami memberikan analisa pelaku penyiram Novel terkait dengan kasus yang ditangani KPK saat ini," kata Edi kepada Okezone, Rabu (29/11/2017).

Edi melanjutkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan pihaknya, pelaku penyiram air keras tersebut seorang koruptor.

‎"Analisa kami dari hasil penyelidikan dan penyidikan, pelakunya adalah sebagai pelaku koruptor," ujarnya.

Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tersebut meyakini jajaran Polda Metro Jaya dapat mengungkap pelaku maupun dalang penyerang Novel Baswedan. Namun, ia memperkirakan, penuntasan kasus tersebut harus memakan waktu.

"Saya kira kita apresiasi dan kita berikan dukungan terus buat Polda dan Polri yang terus berupaya ungkap kasus ini. Hasil analisa Lemkapi, kasus ini pada waktunya akan terungkap, walau kita tahu susah," katanya.

Sekadar informasi, sudah tujuh bulan lebih penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menjalani perawatan mata di rumah sakit di Singapura. Kedua matanya terluka usai disiram air keras oleh orang tidak dikenal pada April 2017.

Novel pun sempat menjalani operasi besar di bagian mata kirinya beberapa beberapa bulan lalu. Namun, dokter yang merawat kondisi mata Novel menganjurkan agar penyidik senior lembaga antirasuah tersebut dilakukan operasi kembali.

Hingga kini, belum ada titik terang siapa pelaku maupun dalang dalam penyerangan yang diduga sistematis dan berencana‎ terhadap Novel Baswedan. ‎Padahal, Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis telah merilis sketsa foto dan ciri-ciri dua terduga penyerang Novel Baswedan.[tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita