www.gelora.co - Elit politik jangan lagi korbankan masyarakat hanya untuk kepentingan politik dan elektoral. Jangan lagi gunakan isu-isu yang rentan memecah belah bangsa jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 dan pemilihan presiden (Pilpres) serta pemilihan anggota legislatif (Piles) 2019 mendatang.
Demikian disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di Kampus Institut Pertanian Bogor, Selasa (28/11).
"Situasi tahun politik, potensi perpecahan dan konflik mudah terjadi. Para politisi jangan sampai mengorbankan masyarakat dalam rangka kepentingan politik sektoral pribadi. Sudah cukuplah kasus di Ambon, Poso. Pahit ribuan orang jadi korban, meninggal. Jangan terulang lagi, karena kita belum bisa membendungnya," ucap Tito.
Tito mengakui jika dalam politik, banyak pihak yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan dengan memengaruhi orang lain.
“Yang repot tadi, kalau menghalalkan segala cara dan cara itu digunakan meskipun bisa mengoyak persatuan bangsa dan negara. Kita tentu berharap, para politikus kita bersikap dewasa dengan tidak menggunakan isu-isu yang bisa memecah belah bangsa," tegas Tito.
Ditambah lagi, saat ini masyarakat sangat mudah mendapatkan informasi terutama lewat media sosial. Kondisi itu dapat menyebabkan opini publik lebih banyak dipengaruhi media sosial. Untuk itu, Tito juga berharap agar masyarakat tidak mudah terpengaruh isu atau informasi yang sumbernya belum jelas serta patut dipertanyakan kebenarannya.
"Sifat media sosial jauh lebih sulit untuk dikontrol. Hal ini bisa berdampak pada terdiktenya masyarakat oleh informasi negatif yang bisa memecah belah keutuhan komponen bangsa," demikian Tito.[rmol]